Monday, August 31, 2009

:. Masyitah Wanita Tabah .:

Monday, August 31, 2009 |

Bismillah...

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Pada saat malam terjadinya Isra’ saya mencium bau harum, sayapun bertanya, “Ya Jibril, bau harum apakah ini?”


Jibril menjawab, “Ini adalah bau wangi wanita penyisir rambut putri Fir’aun (Masyithah) dan anak-anaknya.”

Saya bertanya, ”Bagaimana bisa demikian?”
Jibril bercerita, “Ketika dia menyisir rambut putri Fir’aun suatu hari, tiba-tiba sisirnya terjatuh. Dia mengambilnya dengan membaca ”Bismillah (dengan nama Allah).”
Putri Fir’aun berkata, “Hai, dengan nama bapakku?”
Masyithah berkata, “Bukan, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu begitu juga Tuhan bapakmu.”

Putri Fir’aun bertanya, “Kalau begitu, kamu punya Tuhan selain ayahku?
Wanita tukang sisir itu menjawab, “Ya.”
Anak putri Fir'aun berkata, 'Akan aku laporkan pada ayahku.'
Wanita tukang sisir menjawab, 'Silakan!'


Putri Fir’aun kemudian melaporkan kepada bapaknya, dan Fir’aunpun kemudian memanggil Masyithah.
Fir’aun bertanya, “Ya Masyithah, apakah kamu mempunyai tuhan selain aku?”
Masyithah menjawab, “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”

Kemudian Fir'aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Satu persatu anak wanita tukang sisir itu kemudian dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih.

Beberapa saat kemudian, Masyithah berkata kepada Fir’aun, “Saya mempunyai satu permohonan.”
Fir’aun menjawab, “Katakanlah.”
Masyithah berkata, “Saya ingin engkau mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang-tulang anakku dalam satu kain/kantong untuk kemudian dikuburkan.”
Fir’aun menjawab, “Akan aku penuhi permintaanmu.”

Lalu satu demi satu anaknya dilemparkan ke dalam periuk mendidih itu di depan matanya, sampai akhirnya tinggal seorang bayi yang masih menyusu. Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu-ragu.

Si bayi di atas gendongan Masyithah, atas izin Allah tiba-tiba berbicara, “Terjunlah Ibu! Terjunlah, azab dunia lebih ringan daripada azab Akhirat.” Mendengar anaknya berbicara si ibupun langsung terjun bersama bayinya.

Demikianlah sebuah kisah yang tercantum dalam Musnad Imam Ahmad, 4/291-295 dan juga tercantum dalam Majma’uz Zawa’id, 1/65. Anisul Jalabi II, Ali Al-Hazza’. Kisah dari seorang wanita bernama Mashithah yang menjadi penerang kegelapan istana Fir’aun. Dia mempertahankan kebenaran, meskipun berat dan pahit terasa. Lalu siapakah pembawa obor bagi kita di kegelapan abad dua puluh satu ini?

Pengajaran:

1. Anjuran untuk tetap sabar dan teguh ketika muncul fitnah.
2. Balasan itu sesuai dengan jenis amal yang dikerjakan.
3. Bagi yang bersabar dalam memegang teguh agama dan tidak takut dicela orang niscaya memperoleh pahala dan ganjaran yang sangat besar, sebagaimana firman Allah dalam QS: Az-Zumar: 10,
" Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas."
4. Seorang muslim diperbolehkan mengajukan permintaan yang mengandungi kebaikan sekalipun kepada thaghut, sebagaimana kisah ini. Wanita tukang sisir anak gadis Fir'aun meminta agar tulang tubuhnya dan anak-anaknya dikubur menjadi satu.
5. Sesungguhnya Allah swt senantiasa memberi jalan keluar untuk para wali-Nya dari musibah atau bencana yang menimpa.
6. Ketetapan karamah Allah yang diberikan bagi orang soleh dan solehah.
7. Karamah termasuk dalam kategori peristiwa langka dan luar biasa.

Allahu'alam.


Related Posts



2 kritikan:

Lisam said...

haish..bace tajuk entri ngatkan dedikasi tuk masyit krew ili..

haha

UkhwAh said...

ehe~
ok juga tu pakcik~
kak masyitah tabah meredah jalan,
sampoai tumpah hbih ayaq oren dia^^

ciri2 wanbita tabah, setabah Masyitah,
insyaALlah~

Salam Ta'aruf

My photo
Kebahagiaan Itu Adalah Sebuah Ketenangan dan Ketenangan Itu Adalah dengan Mengingati Tuhan..

Masa Itu Emas

Ukhwah Fillah

Followers

Hiburan Mendidik Jiwa

Jejak Kembara

 

Hadis Nabi

Doaku untuk-Mu

Bismillah..

Ya ALlah

Jika aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang
Yang melabuhkan cintanya pada-Mu
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Muhaimin
Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
Yang hatinya tertaut pada-Mu
Agat tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu

Ya Rabbana
Jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya
Agar tidak berpaling daripada hati-Mu

Ya Rabbul Izzati
Jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang
Yang merindui syahid di jalan-Mu

Ya ALlah
Jika aku menikmati cinta kekasih-Mu
Janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
Indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu

Ya ALlah
Jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
Dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu

Ya ALlah
Jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu
Jangan biarkan aku melampaui batas
Sehingga melupakan aku pada cinta hakiki
Dan rindu abadi hanya kepada-Mu

Aminn..Ya Rabbal 'Alaminn..

Kalam Allah

Copyright © Lakaran Pena Kehidupan | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog